Rabu, 20 Agustus 2014

Aku sehelai daun



Lihatlah! matahari sudah mulai tenggelam. Warna langit menjadi oranye sungguh indah bukan? Sore itu angin menyapa daun dengan hembusannya dan mengajaknya pergi bersama "daun yang indah apakah kau ingin menikmati senja bersamaku?" ajak angin kepada daun. "tentu saja aku ingin, tapi kau harus berjanji membawaku ke tempat-tempat yang indah yang ada di dunia"
"tentu saja angin aku berjanji akan membawamu ke tempat paling indah yang ada di dunia, namun dengan satu syarat" jawab angin kepada daun
"apa syaratnya?" tanya daun ragu.
"jika kau ingin pergi bersamaku maka kau akan gugur, dan tak akan dapat kembali menjadi daun yang cantik lagi" kata angin kepada daun.
"sarat yang kau minta sangat berat angin, apa tak ada syarat yang lainnya?" minta angin kepada daun
"tidak ada, hanya satu syarat." jawab angin.
"aku harus memikirkannya matang-matang, bisa kau kembali besok?" pinta daun kepada angin
"baiklah, aku akan kembali esok pada waktu senja" anginpun pergi meninggalkan daun
Keesokan harinya angin datang bersama senja. "bagaimana daun apa kau telah memikirkannya masak-masak?" angin meminta kepastian daun.
"ya sudah ku putuskan. Aku akan terbang bersamamu. Karna kelak aku juga pasti akan gugur. Aku tak tahu kapan aku gugur, namun aku ingin gugur dengan bahagia. Aku dapat menikmati kehidupanku sebelum aku tiada" daun menggenggam angin "ayo kita pergi daun, ketempat yang kau inginkan sebelum kau tiada"

1 komentar:

  1. Sungguh filosofis dan apresiatif tulisan ini kepada sebuah makhluk hidup yang bisa menghidupkan tulisan ini

    BalasHapus

silahkan komentar disini ...