Aku tahu sekarang bulan oktober dan saatnya musim panas
berganti menjadi musim hujan namun di Oktober tahun ini sepertinya takkan ada
musim hujan, cuaca di oktober ini berubah menjadi hangat. Sangat hangat dan
menghangatkan. Senyuman itu yang membuatnya menjadi hangat . Oktober biru
adalah sebutanku untuk sebuah pertemuan dengan dirinya yang membuat segalanya
berubah menjadi warna biru, teduh seperti awan mengalir seperti sungai dan
indah seindah lautan .
Biru warna yang paling
aku sukai seperti aku mulai menyukaimu. Ketika awal berjumpa sentuhan jemarimu
menggetarkan hatiku dan mulai merasuki jiwaku. Pertemuan itu menumbuhkan
sesuatu dihatiku yang akupun sulit mendeskripsikannya mungkinkah aku jatuh
cinta pada pandangan pertama? Secepat itukah rasa itu hadir bahkan aku baru
saja mengenalmu dan masih meraba seperti apakah dirimu.
Tatapan itu, aku melihat ada kesungguhan didalamnya. Seolah
matamu berbicara kepadaku tentang keinginanmu memilikiku. Tunggulah sebentar
aku masih ingin menikmati perkenalan ini. Aku akui aku sungguh sangat malu
ketika awal kita bertemu, salah tinggah aku dihadapanmu. Kemudian semua berlalu
begitu cepat, kita menjadi semakin akrab dan kau tahu? Aku mulai memikirkanmu.
apakah kau juga memikirkannku pada saat itu?
Perbincangan kita menjadi sangat sering meski hanya bertemu
lewat pesan dan suara. Berbincang apa saja tanpa entah apa yang kita bicarakan,
begitu banyak cerita tentang dirimu tentang diriku, dan membuat kita saling
mengikat satu sama lain. Rindu itu menghantui saat tak ada kabar yang datang
kepadaku. Waktu terus berputar dan aku tetap memikirkanmu.
Hari itu kita kembali bertemu dan kali ini kau memberiku
sesuatu, gelang. Sebuah gelang aku harap ini adalah sebuah tanda pengikat.
Waktu selalu cepat berputar saat kita bersama, rasanya ingin ku hentikan waktu
agar bisa lebih lama bersama. Perbincangan kita belum sampai kepada kita masih
tentang kau dan aku. hingga pada saatnya kau mendeklarasikan tanggal 10 oktober
sebagai hari dimana kau dan aku menjadi satu kata (kita).
Hari-hari berikutnya rasanya ingin selalu bertemu, meski kita
sama-sama memiliki kesibukan. Selalu ada jalan untuk bertemu itu katamu. Meski
harus mencuri waktu disela-sela kesibukan kita, walau hanya bertemu kurang dari
1/10 dari 24 jam namun tetap membuat kita bahagia, meski waktu tidak mengobati
seluruh rasa rindu.
Jalan tak selamanya lurus bukan? Terkadang belokan
tanjakan dan turunan menjadi penghalang. Begitu juga kisah kita begitu banyak
rintangannya. Namun harus kita hadapi bersamaNote : Sesungguhnya tulisan ini dibuat bukan bulan oktober namun bulan oktober selalu menjadi bagian penting pada bulan-bulan selanjutnya .
thanks to allah :D
Sekarang sudah bulan Febuari 2015 apakah ada coretan yang bisa dikenang dalam bulan ini. Hanya waktu yang bisa menulis saat saat itu dengan senyuman yang ikhlas dalam hati hingga akan ada hasil kebahagian yang bisa menjadi kenangan.
BalasHapus